Laporan Penelitian
Pengaruh Pergaulan Bebas bagi Kepribadian Remaja di
Kebonsari Wetan
Disusun oleh:
Ayattullah Fatchur Rochman
(XII IPS2-05)
PEMERINTAH KOTA
PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3
PROBOLINGGO
Jl. Jeruk 66-68 Probolinggo (0335) 423475
Kata
Pengantar
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunian-Nya saya masih diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini. Dimana laporan penelitian ini merupakan
salah satu bentuk penelitian mengenai perilaku remaja. Dalam laporan penelitian
ini saya membahas tentang Pengaruh pergaulan bebas bagi kepribadian remaja di
kebonsari wetan.
Laporan penelitian ini berisikan
tentang faktor penyebab pergaulan bebas, dampak negatif dari pergaulan bebas
bagi kepribadian remaja dan upaya keluarga menjaga agar anaknya tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada teman-teman, guru mata pelajaran sosiologi dan media internet yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan
laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya mohon maaf.
Namun saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak Ibu
Guru dan teman-teman. Dan semoga dengan selesainya laporan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin ya rabbal alamin.
Probolinggo, 17
Januari 2015
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................................ 1
Daftar
Isi..................................................................................................................................... 2
Lembar
Pengesahan ...................................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1 Latar
Belakang Masalah...............................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan
Penelitian..........................................................................................................
1.4 Manfaat
Penelitian........................................................................................................
BAB
II Kajian Pustaka dan Kajian Teori................................................................................... 6
2.1
Kajian Pustaka...............................................................................................................
2.2
Kajian Teori...................................................................................................................
2.3
Definisi Konsep dan Definisi Operasional....................................................................
BAB
III METODOLOGI.......................................................................................................... 8
3.1
Jenis Penelitian .............................................................................................................
3.2
Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................................
3.3
Teknik Analisis Data ....................................................................................................
3.4
Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................................
3.5
Populasi.........................................................................................................................
3.6
Jenis Sampel..................................................................................................................
BAB
IV Pembahasan................................................................................................................ 10
BAB
V Penutup........................................................................................................................14
Kajian
Pustaka..........................................................................................................................15
LEMBAR
PENGESAHAN
yang
bertanda tangan dibawah ini:
nama : Ayattullah Fatchur R
kelas : XII IPS2 (05)
sekolah : SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO
Telah
menyelesaikan judul “Pengaruh Broken Home terhadap Kepribadian Remaja”. Dan
dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada duplikat.
Probolinggo, 17
Januari 2015
Pembimbing Penulis
M.
Dipo Islam S.S.Sos Ayattullah Fatchur R
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring denagan perkembangan zaman yang semakin modern
maka ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut berkembang. Perkembangan itu
mengakibatkan suatu perubahan yang dialami masyarakat. Perubahan-perubahan
tersebut akan semakin tampak apabila berubah kearah negative.
Perubahan-perubahan tersebut sering kali mengakibatkan penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial itu merupakan perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan masyarakat
lain, dengan kata lain mengabaikan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh
individu denagan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang dia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
positve maupun pergaulan yang negative. Pergaulan yang positive itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok yang melakukan hal – hal
positive. Sedangkan pergaulan yang negative itu lebih mengarah ke pergaulan
bebas, hal itulah yang harus dihindari,terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya. Pergaulan bebas ini biasa terjadi pada masa masa remaja.
Remaja berasal dari kata latin andolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Remaja dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat
membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam
pendidikan. Namun, pada kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia
berdampak pada pola pikir dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya
perubahan pada remaja di Indonesia saat ini. Karena seorang individu atau
remaja semuanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri
remaja
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
manusia sebab manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan
orang lain dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship) bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau
bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas dapat juga didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar, pergaulan liar juga
haru dijauhi oleh remaja.
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “ Pengaruh
Pergaulan Bebas bagi Kepribadian Remaja di Kebonsari Wetan”.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Bentuk – bentuk pergaulan bebas di
Kebonsari wetan ?
1.2.2
Apa faktor penyebab pergaulan bebas di
kebonsari wetan ?
1.2.3
Adakah hubungan antara pergaulan bebas
dengan kepribadian remaja ?
1.3 Tujuan
Penelitian
1.3.1
Untuk mengetauhui bentuk – bentuk
pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1.3.2
Untuk mengetahui faktor penyebab
pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1.3.3
Untuk
mengetahui hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian remaja
1.4 Manfaat
Penelitian
1.4.1
Memberikan informasi kepada pembaca
supaya dapat menghindari pergaulan bebas
1.4.2
Memberi informasi kepada teman dan siswa
sma negeri 3 agar menjauhi pergaulan bebas.
BAB III
Kajian Pustaka dan Kajian Teori
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pegaulan bebas adalah hilangnya norma dan hukum yang mengatur
pergaulan antara dua jenis kelamin yang berbeda, pernikahan dianggap sebagai
kontrak dan nilai-nilai religius mulai luntur artinya unsur sakral mulai
ditinggalkan. sehingga hubungan persetubuhan dianggap biasa.(www.answers.com
› ... › Countries, States, and Cities › Indonesia)
2.1.2 pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa.
(edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html)
2.1.3 Pergaulan bebas adalah produk dari era globalisasi, dimana globalisasi
menyerang dari berbagai aspek kehidupan. Maka dari itu bagi bangsa yang
memegang adapt budaya timur seperti Indonesia wajib untuk menyelamatkan
terutama para pemuda dari bahaya arus globalisasi yang semakin tidak karuan
2.1.4
May mengartikan kepribadian sebagai “a social stimulus value”. Jadi
menurutnya cara orang lain mereaksi, itulah kepribadian individu. Dalam kata
lain, pendapat orang lain yang menentukan kepribadian individu itu.
2.1.5
McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah
tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai
pengaruh yang menentukan.
2.1.6
Gordon W. allport mengemukakan, kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam diri individul sebagai sistim psikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Yusuf, 2009:126).
2.1.7 Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang komleks
dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. (Sujanto,
2006:12).
2.2
Kajian Teori
2.2.1 Teori Pergaulan Berbeda
Diciptakan oleh
Darwin H. Sutherland. Menurut pandangan Edwin, penyimpangan bersumber pada
pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya.
Melalui proses ini, seseorang mempelajari suatu sub kebudayaan menyimpang.
2.2.2 Teori Labelling
Labelling adalah
pemberian julukan, cap, ataupun etiket kepada seseorang? Konsekuensi dari
perkembangan norma masyarakat yang semakin lama semakin kompleks sehingga tidak
ada pedoman jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi masyarakat sebagai dasar
dalam memilih dan bertindak denagn benar.Perilaku menyimpang pada dasarnya
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pengendalian dari dalam yang berupa
norma – norma yang dihadapi dan pengendalian yang berasal dari luar yaitu
imbalan sosial terhadap konformitas. Seseorang melakukan perilaku menyimpang
karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepada seseorang.
2.3
Definisi Konsep dan Definisi Operasional
Definisi Konsep
|
Definisi operasinal
|
Pergaulan bebas adalah salah
satu perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas – batas norma yang ada didaerah timur.
|
Lingkungan
-
Teman
-
Keluarga
-
masyarakat
|
Perilaku
-
kebiasaan
-
rasa ingin tahu
|
BAB III
METODOLOGI
3.1
Jenis Penelitian
3.1.1
Penelitian Survei
Penelitian
survei bertujuan memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai
kelompok atau orang dengan cara penyebaran angket atau wawancara secara
pribadi.
3.2
Teknik Pengumpulan Data
3.2.1
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian,
seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang dibaikan atau wawancara
langsung dengan objek penelitian.
3.3
Teknik Analisis Data
3.3.1
Merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis
data ini merupakan jawaban atas rumusan masalah. Teknik analisis data harus
disesuaikan dengan jenis penelitian kita. Berdasarkan jenis penelitian yang
digunakan saya adalah data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka
melainkan berbentuk kalimat, maka teknik analisis datapun dilakukan secara non
statistik.
3.4
Tempat dan Waktu Penelitian
3.4.1
Tempat
Tempat
yang saya pilih di Kelurahan Kebonsari Wetan yang terletak di Jl. K.H. Hasan
Genggong Kebonsari Wetan Probolinggo.
3.4.2
Waktu
Tanggal
12 November 2014 – 29 November 2014 (Lapangan).
Tanggal
1-13 Desember 2014 pembuatan laporan penelitian.
3.5
Populasi
Jumlah
populasi yang akan saya teliti meliputi remaja Kelurahan Kebonsari wetan Kota
Probolinggo dengan jumlah keseluruhan penduduk remajanya 2570 jiwa, karena
keterbatasan waktu maka peneliti disini mengecilkan jumlah sampelnya sejumlah 40.
3.6
Jenis Sampel
3.6.1
Sampel Random : peneliti mencampur subjek – subjek didalam populasi sehingga
semua subjek dianggap sama. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama
kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih mejadi
sampel.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Bentuk – bentuk pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1.
Minum minuman keras
Minuman keras adalahminuman yang
mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Di berbagai negara. Penjualan minuman beralkhohol dibatasi
kesejumlah kalangan saja, umumnyaorang – orang yang telah melewati batas usia
tertentu.. bila dikonsumsin berlebihan, minuman beralkhohol dapat menimbulkan
efek samping gangguan mental organik (gmo), yaitu gangguan dalam fungsi
berpikir, merasakan, dan berperilaku. Timbulnya gmo itu disebabkan reaksi
langsung alkhohol pada sel - sel saraf
pusat. Karena sifat adiktif alkhohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan
tanpa sadar akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan atau
mabuk.
2.
Seks bebas
seks
bebas adalah aktivitas hubungan seksual yang dilakukan sepasang atau lebih
orang tanpa ada ikatan pernikahan yang sah. Perzinahan lazim terjadi
dimasyarakat yang tinggal diperkotaan. Namun demikian, bukan berarti tidak ada
perzinahan yang terjad didaerah perdesaan.
Masyarakat
kota cenderung hidup dengan nilai individualistis yang tinggi sehingga tidak
terlalu memedulikan cara hidup orang disekitarnya. Dengan demikian perzinahan
yang dilakukan oleh seseorang dengan pasangannya tidak pernah menjadi masalah
bagi orang lain disekitarnya.
Perzinahan
rentan dilakukan oleh pasangan muda, bahkan remaja. Terbuka akses pornografi
dan lemahnya iman yang dianut akan menyebabkan seseorang mudah terbujuk untuk
melakukan perzinahan dengan pasangannya.
4.2
Faktor penyebab pergaulan bebas di Kebonsari wetan
Kita banyak melihat bagaimana
generasi kita khususnya para remaja yang terjerumus dalam pergaulan yang tidak
berkenan dengan ajaran Allah SWT. Seperti minum minman keras, seks bebas,
narkoba, dan tawuran dll. Peneliti melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan
semua itu terjadi
1. Faktor
orang tua
Para
orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, media
masa, kebebasan pergaulan, dan modernisasi diberbagai bidang dengan cepat
mempengaruhi anak – anaknya. Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan zaman
para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua
dalam era ini, dapat peneliti sebutkan antara lain :
Ø Faktor
kesenjangan
Pada sebagian masyarakat kita masih
terdapat anak –anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam
urusan remaja. Anak – anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk
dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehimgga tidak ada usaha untuk mengatasinya.
Ø Faktor
perhatian
Orang tua kurang perhaitan terhadap
pergaulan para remaja. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pwegaulan
adalah urusan anak – anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah
terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, orang tua sulit
untuk menyelesaiannya dan orang tua akan merasa menyesal.
Ø Faktor
kurang tahu
Kasus ini banyak terjadi pada orang tua
yang kurang menyadari kondisi zaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak – anaknya,
ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi
mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
Ø Faktor
agama
Ini sebenarnya terkait dengan keimanan orang
tua
juga, namun banyak orang islam yang baik, juga tidak sungguh – sungguh
berdoa sejak awal untuk pergaulan anak – anak mereka. Padahal doa adalah hal
utama yang semestinya dilakukan sejak awal. Mereka akan berdoa saat anak-anak
mereka sudah terjerumus dalam pergaulan bebas.
2.
Faktor diri sendiri
Remaja berasal
dari kata latin andolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa
remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja dimana
merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan
bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam pendidikan. Namun, pada
kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir
dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di
Indonesia saat ini. Karena seorang individu atau remaja semuanya bergaul maka
muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja. Adapun faktor yang
datang dari diri remaja iti sendiri yaitu,
Ø
Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi remaja
pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup
dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu., misalnya
pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal – hal yang sebenarnya peting, belum dapat menghayati sakitnya akiat dari
tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya.
Ditambah lagi kecenderungan remaja ingin mencoba – coba sesuatu yang baru yang
belum pernah dirasakan atau dialaminya.
Ø
Budaya
Remaja menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya
anak muda zaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka.
Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas – bebasnya. Hal ini
menimbulkan budaya iseng daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul
meskipun itu perbuatan menyimpang.
3.
Teman
Pergaulan bebas
bisa terbawa ajakan teman sekolah maupun teman sebaya(rumah). Apabila teman –
teman dekatnya melakukan pergaulan bebas, seorang remaja akan ikut melakukan
hal serupa karena biasanya anak ingin menjadi bagian dari kelompoknya tersebut.
4.
Masyarakat
Lingkungan akan
mempengaruhi anak untuk melakukan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang baik
akan mendukung remaja untuk melakukan hal – hal yang negative. Apabila
sebaliknya, remaja akan malu untuk melakukan hal negative karena, terdapat
hukum atau norma yang tidak tertulis dilingkungan tersebut. Maka, terciptalah
budaya malu yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4.3
hubungan antara pergaulan bebas dengan
kepribadian remaja di Kebonsari wetan
Pegaulan bebas adalah hilangnya
norma dan hukum yang mengatur pergaulan antara dua jenis kelamin yang berbeda,
pernikahan dianggap sebagai kontrak dan nilai-nilai religius mulai luntur
artinya unsur sakral mulai ditinggalkan. sehingga hubungan persetubuhan
dianggap biasa. Pergaulan didaerah kebonsari wetan sendiri adalah minum minuman
keras. Minum minuman keras dilarang oleh agama sebab dapat memabukkan
seseorang. Selain itu narkoba juga ada didaerah kebonsari wetan.
Kepribadian adalah suatu totalitas
psikhophisis yang komleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah
lakunya yang unik. Didaerah kebonsari wetan peneliti menemukan jawaban dari
bentuk kepribadian remaja kebonsari wetan yaitu baik, karena menurut peneliti
meskipun remaja disini terjerumus dalam pergaulan bebas tetapi, sikap kepada
sesama teman baik misalnya jika ada teman yang tidak mau diajak minum mereka
tidak memaksanya. Akan tetapi mereka memiliki rasa malu untuk menawarkan
minuman itu lagi.
BAB V
PENUTUPAN
5.1 KESIMPULAN
Dari
uraian pembahasan dan dari hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa remaja di Kebonsari wetan sudah ada yang terjerumus dalam pergaulan
bebas. Banyak responden kami yang memberikan contoh nyata, seperti ada beberapa
kejadian yang menyimapang dari norma – norma agama. Faktor yang mengakibatkan
remaja terjerumus dala pergaulan bebas yaitu karena keluarga, diri sendiri,
teman, dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sangat banyak, namun yang lebih
utama adalah kekhawatiran jika kepribadian remaja didaerah ini menjadi buruk .
untuk mengurangi hal tersebut, agen sosialisasi yang terpenting yaitu keluarga,
caranya dengan memberikan perhatan lebih kepada anaknya terutama pada masa
remaja.
5.2 SARAN
Remaja
adalah usian transisi ketika seseorang mulai memasuki masa puber. Masa remaja
adalah masa remaja untuk mencari jati dirinya, mencoba sesuatu yang baru dalam
dirinya. Remaja cenderung bersikap anti kritik dan membangkang. Itulah sebabnya
mengapa remaja dapat dengan mudah masuk ke dalam pergaulan bebas. Untuk itu,
agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas tersebut sebaiknya kita harus minigkatkan
iman dan taqwa yang kita miliki dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
(edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html)
Maryati,Kun dan Juju
Suryawati.2006.Sosiologi SMA untuk Kelas XII.Jakarta:Esis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar