Social Icons

Pages

Senin, 21 September 2015

Laporan Penelitian Pengaruh Pergaulan Bebas bagi Kepribadian Remaja di Kebonsari Wetan (probolinggo, jatim, indonesia)



Laporan Penelitian
Pengaruh Pergaulan Bebas bagi Kepribadian Remaja di Kebonsari Wetan
 
Disusun oleh:
Ayattullah Fatchur Rochman
(XII IPS2-05)
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO
Jl. Jeruk 66-68 Probolinggo (0335) 423475

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunian-Nya saya masih diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan laporan penelitian ini. Dimana laporan penelitian ini merupakan salah satu bentuk penelitian mengenai perilaku remaja. Dalam laporan penelitian ini saya membahas tentang Pengaruh pergaulan bebas bagi kepribadian remaja di kebonsari wetan.
            Laporan penelitian ini berisikan tentang faktor penyebab pergaulan bebas, dampak negatif dari pergaulan bebas bagi kepribadian remaja dan upaya keluarga menjaga agar anaknya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
            Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman, guru mata pelajaran sosiologi dan media internet yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
            Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya mohon maaf. Namun saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak Ibu Guru dan teman-teman. Dan semoga dengan selesainya laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin ya rabbal alamin.






Probolinggo, 17 Januari 2015

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................ 1
Daftar Isi..................................................................................................................................... 2
Lembar Pengesahan ...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1    Latar Belakang Masalah...............................................................................................
1.2    Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3    Tujuan Penelitian..........................................................................................................
1.4    Manfaat Penelitian........................................................................................................

BAB II Kajian Pustaka dan Kajian Teori................................................................................... 6
2.1 Kajian Pustaka...............................................................................................................
2.2 Kajian Teori...................................................................................................................
2.3 Definisi Konsep dan Definisi Operasional....................................................................

BAB III METODOLOGI.......................................................................................................... 8
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................................
3.2 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................................
3.3 Teknik Analisis Data ....................................................................................................
3.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................................
3.5 Populasi.........................................................................................................................
3.6 Jenis Sampel..................................................................................................................

BAB IV Pembahasan................................................................................................................ 10

BAB V Penutup........................................................................................................................14
Kajian Pustaka..........................................................................................................................15






LEMBAR PENGESAHAN

yang bertanda tangan dibawah ini:
nama                : Ayattullah Fatchur R
kelas                : XII IPS2 (05)
sekolah            : SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO
Telah menyelesaikan judul “Pengaruh Broken Home terhadap Kepribadian Remaja”. Dan dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada duplikat.




Probolinggo, 17 Januari 2015

        Pembimbing                                                             Penulis



M. Dipo Islam S.S.Sos                                               Ayattullah Fatchur R












BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seiring denagan perkembangan zaman yang semakin modern maka ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut berkembang. Perkembangan itu mengakibatkan suatu perubahan yang dialami masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut akan semakin tampak apabila berubah kearah negative. Perubahan-perubahan tersebut sering kali mengakibatkan penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial itu merupakan perilaku yang tidak  berhasil menyesuaikan diri dengan masyarakat lain, dengan kata lain mengabaikan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu denagan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang dia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan positve maupun pergaulan yang negative. Pergaulan yang positive itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok yang melakukan hal – hal positive. Sedangkan pergaulan yang negative itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Pergaulan bebas ini biasa terjadi pada masa masa remaja.
Remaja berasal dari kata latin andolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam pendidikan. Namun, pada kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini. Karena seorang individu atau remaja semuanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari manusia sebab manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship) bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas dapat juga didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar, pergaulan liar juga haru dijauhi oleh remaja.
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “ Pengaruh Pergaulan Bebas bagi Kepribadian Remaja di Kebonsari Wetan”.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Bentuk – bentuk pergaulan bebas di Kebonsari wetan ?
1.2.2        Apa faktor penyebab pergaulan bebas di kebonsari wetan ?
1.2.3        Adakah hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian remaja ?
1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1        Untuk mengetauhui bentuk – bentuk pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1.3.2        Untuk mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1.3.3         Untuk mengetahui hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian remaja
1.4    Manfaat Penelitian
1.4.1        Memberikan informasi kepada pembaca supaya dapat menghindari pergaulan bebas
1.4.2        Memberi informasi kepada teman dan siswa sma negeri 3 agar menjauhi pergaulan bebas.






















BAB III
Kajian Pustaka dan Kajian Teori
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pegaulan bebas adalah hilangnya norma dan hukum yang mengatur pergaulan antara dua jenis kelamin yang berbeda, pernikahan dianggap sebagai kontrak dan nilai-nilai religius mulai luntur artinya unsur sakral mulai ditinggalkan. sehingga hubungan persetubuhan dianggap biasa.(www.answers.com › ... › Countries, States, and CitiesIndonesia)
2.1.2 pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.
(edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html)

2.1.3 Pergaulan bebas adalah produk dari era globalisasi, dimana globalisasi menyerang dari berbagai aspek kehidupan. Maka dari itu bagi bangsa yang memegang adapt budaya timur seperti Indonesia wajib untuk menyelamatkan terutama para pemuda dari bahaya arus globalisasi yang semakin tidak karuan
2.1.4        May mengartikan kepribadian sebagai “a social stimulus value”. Jadi menurutnya cara orang lain mereaksi, itulah kepribadian individu. Dalam kata lain, pendapat orang lain yang menentukan kepribadian individu itu.
2.1.5        McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan.
2.1.6        Gordon W. allport mengemukakan, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individul sebagai sistim psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Yusuf, 2009:126).
2.1.7 Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang komleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. (Sujanto, 2006:12).



2.2              Kajian Teori
2.2.1 Teori Pergaulan Berbeda
            Diciptakan oleh Darwin H. Sutherland. Menurut pandangan Edwin, penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses ini, seseorang mempelajari suatu sub kebudayaan menyimpang.
2.2.2 Teori Labelling
            Labelling adalah pemberian julukan, cap, ataupun etiket kepada seseorang? Konsekuensi dari perkembangan norma masyarakat yang semakin lama semakin kompleks sehingga tidak ada pedoman jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi masyarakat sebagai dasar dalam memilih dan bertindak denagn benar.Perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pengendalian dari dalam yang berupa norma – norma yang dihadapi dan pengendalian yang berasal dari luar yaitu imbalan sosial terhadap konformitas. Seseorang melakukan perilaku menyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepada seseorang.

2.3 Definisi Konsep dan Definisi Operasional

Definisi Konsep
Definisi operasinal
Pergaulan bebas adalah salah satu perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas – batas norma yang ada didaerah timur.
Lingkungan
-          Teman
-          Keluarga
-          masyarakat
Perilaku
-          kebiasaan
-          rasa ingin tahu








BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Penelitian Survei
Penelitian survei bertujuan memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan cara penyebaran angket atau wawancara secara pribadi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang dibaikan atau wawancara langsung dengan objek penelitian.

3.3 Teknik Analisis Data
3.3.1 Merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis data ini merupakan jawaban atas rumusan masalah. Teknik analisis data harus disesuaikan dengan jenis penelitian kita. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan saya adalah data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka melainkan berbentuk kalimat, maka teknik analisis datapun dilakukan secara non statistik.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.4.1 Tempat
Tempat yang saya pilih di Kelurahan Kebonsari Wetan yang terletak di Jl. K.H. Hasan Genggong Kebonsari Wetan Probolinggo.

3.4.2 Waktu
Tanggal 12 November 2014 – 29 November 2014 (Lapangan).
Tanggal 1-13 Desember 2014 pembuatan laporan penelitian.



3.5 Populasi
Jumlah populasi yang akan saya teliti meliputi remaja Kelurahan Kebonsari wetan Kota Probolinggo dengan jumlah keseluruhan penduduk remajanya 2570 jiwa, karena keterbatasan waktu maka peneliti disini mengecilkan jumlah sampelnya sejumlah 40.

3.6 Jenis Sampel
3.6.1 Sampel Random : peneliti mencampur subjek – subjek didalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih mejadi sampel.























BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Bentuk – bentuk pergaulan bebas di Kebonsari wetan
1. Minum minuman keras
              Minuman keras adalahminuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara. Penjualan minuman beralkhohol dibatasi kesejumlah kalangan saja, umumnyaorang – orang yang telah melewati batas usia tertentu.. bila dikonsumsin berlebihan, minuman beralkhohol dapat menimbulkan efek samping gangguan mental organik (gmo), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berperilaku. Timbulnya gmo itu disebabkan reaksi langsung alkhohol pada sel -  sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkhohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
2. Seks bebas
seks bebas adalah aktivitas hubungan seksual yang dilakukan sepasang atau lebih orang tanpa ada ikatan pernikahan yang sah. Perzinahan lazim terjadi dimasyarakat yang tinggal diperkotaan. Namun demikian, bukan berarti tidak ada perzinahan yang terjad didaerah perdesaan.     
Masyarakat kota cenderung hidup dengan nilai individualistis yang tinggi sehingga tidak terlalu memedulikan cara hidup orang disekitarnya. Dengan demikian perzinahan yang dilakukan oleh seseorang dengan pasangannya tidak pernah menjadi masalah bagi orang lain disekitarnya.
Perzinahan rentan dilakukan oleh pasangan muda, bahkan remaja. Terbuka akses pornografi dan lemahnya iman yang dianut akan menyebabkan seseorang mudah terbujuk untuk melakukan perzinahan dengan pasangannya.

4.2 Faktor penyebab pergaulan bebas di Kebonsari wetan
            Kita banyak melihat bagaimana generasi kita khususnya para remaja yang terjerumus dalam pergaulan yang tidak berkenan dengan ajaran Allah SWT. Seperti minum minman keras, seks bebas, narkoba, dan tawuran dll. Peneliti melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan semua itu terjadi
1.      Faktor orang tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, media masa, kebebasan pergaulan, dan modernisasi diberbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak – anaknya. Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan zaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat peneliti sebutkan antara lain :
Ø  Faktor kesenjangan
Pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak –anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan remaja. Anak – anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehimgga tidak ada usaha untuk mengatasinya.
Ø  Faktor perhatian
Orang tua kurang perhaitan terhadap pergaulan para remaja. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pwegaulan adalah urusan anak – anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, orang tua sulit untuk menyelesaiannya dan orang tua akan merasa menyesal.
Ø  Faktor kurang tahu
Kasus ini banyak terjadi pada orang tua yang kurang menyadari kondisi zaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak – anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
Ø  Faktor agama
Ini sebenarnya terkait dengan keimanan orang tua juga, namun banyak orang islam yang baik, juga tidak sungguh – sungguh berdoa sejak awal untuk pergaulan anak – anak mereka. Padahal doa adalah hal utama yang semestinya dilakukan sejak awal. Mereka akan berdoa saat anak-anak mereka sudah terjerumus dalam pergaulan bebas.
2.       Faktor diri sendiri
Remaja berasal dari kata latin andolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam pendidikan. Namun, pada kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini. Karena seorang individu atau remaja semuanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja. Adapun faktor yang datang dari diri remaja iti sendiri yaitu,
Ø  Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi remaja pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu., misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal – hal yang sebenarnya peting, belum dapat menghayati sakitnya akiat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan remaja ingin mencoba – coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
Ø  Budaya
Remaja menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya anak muda zaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas – bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul meskipun itu perbuatan menyimpang.
3.       Teman
Pergaulan bebas bisa terbawa ajakan teman sekolah maupun teman sebaya(rumah). Apabila teman – teman dekatnya melakukan pergaulan bebas, seorang remaja akan ikut melakukan hal serupa karena biasanya anak ingin menjadi bagian dari kelompoknya tersebut.
4.       Masyarakat
Lingkungan akan mempengaruhi anak untuk melakukan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang baik akan mendukung remaja untuk melakukan hal – hal yang negative. Apabila sebaliknya, remaja akan malu untuk melakukan hal negative karena, terdapat hukum atau norma yang tidak tertulis dilingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4.3          hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian remaja di Kebonsari wetan
Pegaulan bebas adalah hilangnya norma dan hukum yang mengatur pergaulan antara dua jenis kelamin yang berbeda, pernikahan dianggap sebagai kontrak dan nilai-nilai religius mulai luntur artinya unsur sakral mulai ditinggalkan. sehingga hubungan persetubuhan dianggap biasa. Pergaulan didaerah kebonsari wetan sendiri adalah minum minuman keras. Minum minuman keras dilarang oleh agama sebab dapat memabukkan seseorang. Selain itu narkoba juga ada didaerah kebonsari wetan.
Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang komleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. Didaerah kebonsari wetan peneliti menemukan jawaban dari bentuk kepribadian remaja kebonsari wetan yaitu baik, karena menurut peneliti meskipun remaja disini terjerumus dalam pergaulan bebas tetapi, sikap kepada sesama teman baik misalnya jika ada teman yang tidak mau diajak minum mereka tidak memaksanya. Akan tetapi mereka memiliki rasa malu untuk menawarkan minuman itu lagi.











BAB V
PENUTUPAN
5.1 KESIMPULAN
            Dari uraian pembahasan dan dari hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa remaja di Kebonsari wetan sudah ada yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Banyak responden kami yang memberikan contoh nyata, seperti ada beberapa kejadian yang menyimapang dari norma – norma agama. Faktor yang mengakibatkan remaja terjerumus dala pergaulan bebas yaitu karena keluarga, diri sendiri, teman, dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sangat banyak, namun yang lebih utama adalah kekhawatiran jika kepribadian remaja didaerah ini menjadi buruk . untuk mengurangi hal tersebut, agen sosialisasi yang terpenting yaitu keluarga, caranya dengan memberikan perhatan lebih kepada anaknya terutama pada masa remaja.
5.2 SARAN
            Remaja adalah usian transisi ketika seseorang mulai memasuki masa puber. Masa remaja adalah masa remaja untuk mencari jati dirinya, mencoba sesuatu yang baru dalam dirinya. Remaja cenderung bersikap anti kritik dan membangkang. Itulah sebabnya mengapa remaja dapat dengan mudah masuk ke dalam pergaulan bebas. Untuk itu, agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas tersebut sebaiknya kita harus minigkatkan iman dan taqwa yang kita miliki dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.












DAFTAR PUSTAKA
(www.answers.com › ... › Countries, States, and CitiesIndonesia)
(edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html)
Maryati,Kun dan Juju Suryawati.2006.Sosiologi SMA untuk Kelas XII.Jakarta:Esis